DERAP.ID II Madiun. – LSM Garis Pakem Mandiri Madiun akhirnya melaporkan dugaan Korupsi Mark Up atau dugaan kecurangan pencatatan meter air oleh Petugas atau Pegawai PDAM kota Madiun ke Kejaksaan Tinggi Jatim di Surabaya. Laporan dugaan korupsi Mark Up atau kecurangan pencatatan meter air oleh karyawan PDAM Kota Madiun yang diduga berdampak terhadap besaran angka pembayaran oleh pelanggan menjadi lebih besar ( tidak sesuai dengan angka meter milik pelanggan) tersebut dilaporkan oleh LSM Garis Pakem Mandiri Madiun pada Selasa, 9 Mei 3023 di Kejaksaan Tinggi ( Kejati ) Jatim di Surabaya.
Udin Pakem selaku Ketua LSM Garis Pakem Mandiri Madiun kepada Media ini mengatakan bahwa atas temuan dan adanya pengaduan dari masyarakat terkait dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknum pegawai PDAM Kota Madiun terkait sistem pencatatan angka meter air pelanggan, beberapa waktu yang lalu, pihaknya telah melaporkan ke Kejaksaan Tinggi Jatim. Menurut Udin Pakem laporan tersebut sudah dilayangkan secara langsung beserta data data pendukungnya yang diharapkan bisa sebagai alat bukti. Udin Pakem mengatakan lebih lanjut bahwa beberapa waktu yang lalu LSM Garis Pakem Mandiri Madiun juga telah membuka Posko Pengaduan Masyarakat di Tiga wilayah Kecamatan yang ada di Kota Madiun guna menampung pengaduan dari masyarakat yang merasa menjadi korban kecurangan.
Menurut Udin Pakem, setelah dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi Jatim, pihaknya akan terus memantau perkembangan proses hukum penanganan perkara tersebut agar bisa diusut tuntas dan menjadi terang benderang. Siapa oknum yang melakukan kecurangan dan merugikan pelanggan air di Kota Madiun tersebut, harus diproses Hukum, kata Udin Pakem mengakhiri wawancara dengan Media ini. (Jhon).
