DERAP.ID II Madiun – Perhimpunan Pedagang Pasar Sleko kota Madiun mengeluhkan sistem pengelolaan parkir elektronik yang dirasakan membebani khususnya bagi para pedagang yang setiap hari keluar masuk pasar. Keberatan yang dikeluhkan para pedagang pasar Sleko kota Madiun salah satunya terkait dengan pengenaan bayar parkir bulanan khusus bagi para pedagang pasar yang diduga sebesar 60 ribu/bulan.Selain itu terkait dengan pengelolaan parkir elektronik tersebut ditengarai masih belum jelas payung hukumnya.Belum lagi sejak diterapkan sistem parkir elektronik tersebut, mantan Juru Parkir manual yang dulu mencari nafkah di area pasar Sleko tersebut menjadi tidak jelas nasibnya. Menurut salah satu Pengurus Perhimpunan Pedagang Pasar Sleko tersebut hanya sekitar 5 orang mantan Jukir manual yang dipekerjakan.
Hal lain yang kini dirasakan oleh khususnya para pedagang pasar Sleko menurut salah satu Pengurus Perhimpunan Pedagang Pasar Sleko yang tidak bersedia disebut namanya kepada Media ini adalah seringnya barang barang milik para pembeli yang ditinggal di kendaraan karena masih harus berbelanja lagi didalam pasar sering hilang . Hal tersebut diduga karena dampak dari sistem parkir elektronik yang hampir tidak ada pengawasan oleh petugas.Masih menurut salah satu Pengurus Perhimpunan Pedagang Pasar Sleko tersebut, hal lain yang dikeluhkan adalah melonjaknya pajak Bedag dan los pasar serta toko di pasar sleko yang mencapai 5 kali lipat. Hal tersebut diketahui dengan adanya surat pemberitahuan kenaikan pajak mulai tahun 2023 ini yang diberikan tempo hingga bulan pebruari ini harus dibayar oleh pedagang.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun saat dikonfirmasi oleh Media ini di kantornya beberapa hari yang lalu, hanya ditemui staf sekretariat yang bernama Tia. Staf tersebut hanya menanyakan maksud kedatangan wartawan media ini. Setelah media ini menjelaskan untuk Konfirmasi terkait aspirasi yang berkembang dari para pedagang pasar sleko tersebut, media ini diminta untuk menulis saja yang nantinya akan dijawab melalui pesan WhaatShap. Namun hingga berita ini ditayangkan belum ada tanggapan dari Dinas Perdagangan ke media ini. ( Jhon ).
