DERAP.ID II Madiun. – Koalisi Ormas / LSM atau KOAL Madiun sebagai sebuah forum dari puluhan Ormas/LSM yang ada di Madiun khususnya, berencana akan melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap proyek pengadaan ribuan Laptop oleh Pemkot Madiun melalui Dinas Pendidikan Kota Madiun. Seperti diketahui bahwa tahapan proses pengadaan sekitar 9400 Laptop dengan nilai kontrak senilai 48 milyar lebih yang sedianya akan didistribusikan ke siswa SD dan SMP di Kota Madiun tersebut diketahui saat ini dalam penelitian dan pengecekan oleh Team Ahli terkait mutu atau Spek barang dari penyedia, sudah sesuai kontrak apa belum ?
Salah satu koordinator bidang Humas Koalisi Ormas/LSM ( KOAL ) Madiun Handono atau yang sering dipanggil Cobra,kepada media ini mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini KOAL Madiun bakal melakukan pemantauan dan pengawasan secara serius terhadap proses penelitian yang saat ini tengah dilakukan oleh Team Ahli dari Poltek yang digandeng oleh Pemkot Madiun terhadap kondisi dan mutu atau Spek dari ribuan Laptop pesanan Pemkot Madiun melalui Dinas Pendidikan tersebut. Tidak itu saja,menurut Handono Cobra, KOAL Madiun bakal menelisik lebih mendalam terkait prosedur dan mekanisme pelaksanaan proses pembelian secara e – purchasing mulai awal , apakah sudah sesuai aturan yang telah ditentukan misalnya menghindari pertemuan secara langsung antara penyedia dan pemesan.
” Berdasarkan hasil rapat koordinasi KOAL Madiun kemarin,Sabtu 11 Maret 2023 telah disepakati bersama bahwa dalam waktu dekat ini KOAL akan melakukan kegiatan sesuai dengan tupoksinya,yakni akan melakukan pengawasan terkait dengan proses penelitian ribuan Laptop pesanan Pemkot Madiun yang saat ini tengah dilakukan oleh Team Ahli yang digandeng Pemkot Madiun dan rencana akan melakukan Audiensi dengan Walikota Madiun dan Kejaksaan Negeri Kota Madiun terkait dengan peran dan tupoksi serta sejauh mana kewenangan PPS atau Team Pengamanan Pembangunan Strategis sebagai ` pendamping ` sejumlah proyek pembangunan di Kota Madiun “, Kata Handono Cobra kepada Media ini. Lebih lanjut dikatakan oleh Handono bahwa KOAL Madiun juga berencana mempertanyakan rencana pembangunan tempat ibadah di area Pondok Lansia yang volume dan rencana kapasitas daya tampungnya perlu dikaji ulang.
Ditambahkan oleh Handono alias Cobra bahwa KOAL Madiun sebagai sebuah forum dari puluhan Ormas atau LSM Madiun sesuai tupoksinya sebagai Sosial Kontrol masyarakat yang mengacu pada azaz legal formal dan azaz manfaat bagi masyarakat berkewajiban untuk melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap kebijakan dan kinerja pemerintah untuk sebesar besarnya kepentingan masyarakat. ” kami selaku Ormas atau LSM yang tergabung dalam KOAL Madiun masih siap melakukan pendampingan tanpa dibayar dalam rangka membangun Kota Madiun yang lebih baik untuk kepentingan publik “, Kata dedengkot LSM di Madiun ini dengan tegas.
Ditambahkan oleh Handono Cobra bahwa seperti informasi dari Puspenkum Kejaksaan Agung yang diunggah di Laman Web Kejaksaan Agung RI bahwa PPS atau Team
Pengamanan Pembangunan Strategis dari Kejaksaan ini merupakan bagian dari peran intelijen penegakan hukum dalam melakukan upaya,pekerjaan,kegiatan,dan tindakan untuk deteksi dini dan peringatan dini dalam rangka pencegahan,penangkalan dan penanggulangan terhadap setiap hakekat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan nasional dibidang pembangunan strategis sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan tepat waktu , tepat mutu dan tepat sasaran.
Namun demikian menurut Handono Cobra bahwa karena ini menyangkut program dan proyek Pemerintah Daerah Kota Madiun yang nilainya cukup besar dan strategis , dalam hal pendampingan dan pengawasannya harus diperkuat dengan komitmen dan Integritas yang tinggi dari semua pihak dalam rangka pencegahan korupsi sejak dini terhadap upaya upaya yang mungkin timbul seperti potensi mark up, suap, gratifikasi dan kerawanan ` rekom sakti ` dari Oknum yang bermain kotor.    ( Jhon ).