DERAP.ID, KLATEN – Perusahaan asal Korea berencana mendirikan pabrik di Klaten. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi sarung tangan itu bakal mendirikan pabrik di wilayah Kecamatan Pedan.
Kabid Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klaten, Purwanto Agus Raharjo, mengatakan perwakilan perusahaan tersebut sudah mendatangi DPMPTSP sebelum Ramadan lalu untuk menyampaikan minat mendirikan perusahaan di Klaten. Saat ini, perwakilan perusahaan masih mengurus perizinan.
“Masih tahapan pengajuan izin seperti izin prinsip, IMB, dan sebagainya. Lokasi yang bakal dibangun pabrik berada di sekitar gardu listrik PLN wilayah Pedan,” jelas Agus saat berbincang dengan wartawan,Selasa (28/8/2018).
Masih menurut Agus, perusahaan asing yang berencana mendirikan pabrik di Pedan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang pernah menyatakan minat menanamkan investasi di Klaten saat digelar Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Solo 2017 lalu. Soal nilai investasi, ia memperkirakan mencapai Rp55 miliar.
Sementara itu, realisasi investasi di Klaten hingga triwulan I 2018 sebesar Rp98,2 miliar. Nilai realisasi itu terdiri dari penanaman modal asing senilai 79,2 US Dollar atau Rp1,12 miliar dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp97 miliar.
“Dari nilai upah di Klaten lebih murah dibanding di Jabodetabek. Kecenderungannya di Klaten tidak mendirikan bangunan baru tetapi menyewa bangunan perusahaan yang sudah ada, lebih hemat. Kebanyakan memang berada di wilayah Kecamatan Ceper,” kata Agus.
Terkait potensi penanaman modal di Klaten, Agus mengatakan sulit diprediksi. Apalagi, penanaman modal di Klaten hingga kini masih terkendala lahan. Persoalan lahan selama ini dinilai dilematis. Di satu sisi, Klaten sudah ditetapkan menjadi lumbung padi nasional hingga ada puluhan ribu hektare (ha) sawah yang ditetapkan menjadi sawah lestari.
Plt. Kepala DPMPTSP Klaten, Surti Hartini, menjelaskan dari tahun ke tahun realisasi investasi di Klaten susah diprediksi. “Untuk upaya mendongkrak nilai investasi selama ini kami terus promosi. Selain itu, proses perizinan sekarang juga lebih mudah,” kata Surti.(agus).