Friday, November 21, 2025
HomeNasionalBelatung di Menu MBG SMA N 1 Patikraja, Siapa Pemilik SPPG?

Belatung di Menu MBG SMA N 1 Patikraja, Siapa Pemilik SPPG?

Derap.id | Banyumas – Viral dua video di media sosial tentang menu makanan bergizi di SMA N 1 Patikraja, Kabupaten Banyumas, pada Rabu, 19 November 2025. Diduga siswa yang menerima paket makanan tersebut memvideo menu yang terdapat belatung bergeliat dan merambat pada irisan mentimun, kemudian membagikan video tersebut ke media sosial.

Video tersebut pertama kali diunggah ke Grup Facebook Patikraja Dalam Info disertai video yang memperlihatkan secara jelas keberadaan belatung pada menu MBG hari itu. Unggahan itu turut memuat narasi: “Terima kasih kirimannya SPPG Patikraja… ana menu tambahane loo… uget-uget urip.”

Menyikapi informasi yang beredar di masyarakat dan media sosial mengenai dugaan makanan busuk tersebut, pihak forkopimcam dan Puskesmas Patikraja langsung mendatangi SPPG Patikraja, kemudian dilanjutkan dengan bersama-sama menuju SMA N 1 Patikraja untuk menjelaskan apa yang telah terjadi.

Heru Sulistiyono, Waka Kesiswaan SMA N 1 Patikraja.

Waka Kesiswaan SMA N 1 Patikraja, Heru Sulistiyono, membenarkan informasi tersebut dan selalu memastikan bahwa pihak sekolah telah melakukan evaluasi internal terkait kualitas layanan SPPG.

Heru menegaskan bahwa setiap laporan dari orang tua maupun siswa selalu diklarifikasi sebelum ditindaklanjuti.

“Kami sudah evaluasi internal. Kalau ada kejadian yang tidak sesuai, tentu kami klarifikasi dulu. Semua langkah kami untuk kebaikan siswa sebagai penerima manfaat,” ujarnya.

Ia menyebut sekolah hanya memiliki porsi kewenangan sebatas pelayanan kepada siswa, sementara operasional teknis merupakan ranah pihak penyedia.

Heru juga menjelaskan bahwa evaluasi dengan SPPG dilakukan setiap hari.

“Kalau ada kekurangan, saya sampaikan apa adanya ke teman-teman SPPG. Semua untuk perbaikan layanan, bukan untuk menyalahkan siapa pun,” katanya.

Terkait insiden belatung, Heru mengakui tidak dapat memeriksa langsung karena saat kejadian ia sedang menghadiri serah terima jabatan kepala sekolah.

“Kebetulan saat itu saya tidak ada di tempat, jadi saya belum bisa memastikan secara fisik. Biasanya kalau saya ada, saya langsung cek barangnya,” ujarnya.

Meski begitu, ia memastikan bahwa pihak sekolah selalu berkoordinasi dengan penyedia layanan apabila ditemukan ketidaksesuaian.

Pihak sekolah berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dengan seluruh pihak terkait guna mencegah terulangnya persoalan serupa.

Bangunan SPPG Patikraja.

Siapa Pemilik Dapur MBG Patikraja?

Di tengah ramainya komentar publik, beredar informasi mengenai siapa pengelola dapur penyedia menu MBG di wilayah Patikraja. Berdasarkan keterangan yang diterima wartawan langsung dari Kepala SPPG Patikraja, Tri Indriyawati, dapur penyedia makanan disebutkan berada di lahan milik warga yang disewakan.

“Kalau SPPG Patikraja, setahu saya dapurnya dikelola Bu Alfie dari Komisi 4. Sedangkan tanah lokasi dapur itu milik warga yang disewakan,” ujar Tri, Jumat (21/11/2025).

Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, pihak yang disebut sebagai pemilik dapur belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut.

Intan (ahli gizi), Tri Indriyati (kepala SPPG) Patikraja.

Tanggapan Pihak SPPG Patikraja

Kepala SPPG Patikraja, Tri Indriyawati, menyampaikan klarifikasinya terkait temuan belatung tersebut. Ia menyebut kemungkinan benda itu bukan belatung melainkan ulat yang berasal dari sayuran.

“Kalau dari video terlihat di timun, tapi kemungkinan itu ulat yang asalnya dari selada. Sayuran kami datang malam dan dipersiapkan juga malam hari, dipotong, dicuci, semua fresh,” jelasnya.

Tri menambahkan bahwa proses pengolahan dilakukan cepat sehingga kemungkinan ada bagian sayuran yang luput dari pemeriksaan visual.

Ahli Gizi Sampaikan Permohonan Maaf

Sementara itu, ahli gizi program MBG di SPPG Patikraja, Intan menyampaikan permintaan maaf atas kekurangan dalam pelaksanaan program selama tiga minggu terakhir.

“Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pelaksanaan ini masih kurang memuaskan. Semoga kejadian ini menjadi evaluasi agar kami bisa bekerja lebih baik,” ucapnya.

Ia juga mengajak masyarakat, terutama penerima manfaat program, untuk menyampaikan keluhan melalui jalur komunikasi resmi terlebih dahulu sebelum menyebarkannya ke media sosial.

“Kalau ada hal yang perlu dievaluasi, silakan komunikasikan dulu agar tidak terjadi kesalahpahaman. Kami butuh konfirmasi kebenaran data sebelum sesuatu menjadi viral,” tegasnya.

Menutup pernyataan, pihak SPPG berkomitmen memperketat pengawasan dapur produksi dan distribusi makanan agar kejadian serupa tidak terulang. (wd)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Slot Gacor Thailand