Petugas Rutan Medaeng Terancam Dimutasi Bila Positif Mengunakan Narkoba

0
1053

DERAP.ID | SURABAYA – Peringatan bagi petugas di Rutan Medaeng, bila dalam tes urine yang dilakukan oleh BNNK Sidoarjo ada petugas Rutan yang positif menggunakan narkoba terancam dimutasi.

Sebanyak 197 petugas Rutan Kelas I-A Surabaya dan 47 Rutan Perempuan Kelas II-A di Medaeng menjalani urine oleh petugas dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo. Sabtu (16/02/19)

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jatim Pargiyono menyatakan, tes urine ini dilaksanakan untuk memastikan petugas rutan terbebas dari ketergantungan terhadap narkoba.

Tes urine tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah para petugas ini positif mengkonsumsi narkoba atau tidak.

“Kenapa pegawai dulu ? Karena kami ingin memberantas narkoba dari penghuni, dan karena itu pegawai harus bebas narkoba dulu,” ujar Pargiyono

Dia menambahkan, bila dari hasil tes urine ini ditemukan petugas yang mengkonsumsi narkoba, maka pihaknya tidak segan-segan akan menjatuhkan sanksi tegas.

Salah satunya dengan memutasi oknum petugas tersebut ke Lapas Kelas III Arjasa di Pulau Kangean.

“Yang pertama kali kami lakukan adalah memindahkan yang bersangkutan ke Kangean. Pegawai seperti itu sudah tidak pantas ditugaskan di kota-kota,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas I-A Surabaya Teguh Pamuji menambahkan, beberapa upaya antisipasi agar petugas terbebas dari narkoba di antaranya dengan mengawasi serta mensosialisasikan dampak buruk apabila mereka nekat mengkonsumsi narkoba.

Dari hasil tes urine tersebut, seluruh petugas dinyatakan negatif narkoba.

“Harapan kami tidak ada pegawai yang menjadi bagian dari peredaran narkoba. Kami mulai dari pegawai lalu melangkah ke penghuni,” ujar Teguh.

Sementara itu Kepala Klinik BNNK Sidoarjo Irwan Dwi Prabowo mengatakan untuk tes urine kali ini menggunakan alat dengan 8 parameter tes, yang sebelumnya 7 parameter seperti yang biasa digunakan BNNK Sidoarjo.  “Alat ini baru didatangkan dari Kemenkum HAM Pusat, dan ini pertama kali kita akan menggunakannya”, jelas Irwan.

Foto : Kepala Klinik BNNK Sidoarjo Irwan Dwi Prabowo (kanan) bersama petugas Rutan Medaeng yang sudah lakukan tes urine

Selama tes urine menurut pengamatan wartawan DERAP.ID personil dari BNNK Sidoarjo yang hadir di Rutan Medaeng tidak sebanding dengan jumlah petugas yang akan dites urine. Petugas BNNK Sidoarjo yang hadir hanya 5 orang sedangkan petugas yang dites jumlahnya ratusan. Hal tersebut terkesan pelaksanaan tes urine tidak serius, dikarenakan tidak ada petugas BNNK Sidoarjo yang menjaga pada waktu petugas Rutan mengambil urinenya di toilet. Dalam pantauan wartawan DERAP.ID tampak 2 petugas Rutan yang masuk bersamaan saat pengambilan urine di toilet. Patut diduga hasil tes urine datanya kurang akurat.

Irwan menjelaskan bahwa pihaknya diacara tes urine ini adalah tamu karena diminta membantu pelaksanaannya oleh Pihak Rutan Medaeng. “Jadi di sini kita tamu yang tugasnya hanya membantu, seperti alat tes didatangkan sendiri pihak Rutan Medaeng dari Kemenkumham Pusat”, pungkas Irwan. (anton)