Thursday, November 20, 2025
HomeNasionalSoal Ujian Diduga Bocor, Hasil Seleksi P3D Ledug Menuai Protes

Soal Ujian Diduga Bocor, Hasil Seleksi P3D Ledug Menuai Protes

Derap.id | Banyumas – Hasil seleksi Penjaringan dan Penyaringan Perangkat Desa (P3D) di Desa Ledug, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, menuai protes dari beberapa peserta yang tidak lolos.

Sejumlah warga dan peserta yang tidak lolos, kurang lebih 20 peserta dari sebanyak 61 peserta merasa tidak puas dengan hasilnya. Mereka menduga ada kecurangan serta pengkondisian dalam pelaksanaan seleksi.

Warga setempat, Anggit Tri Yulianto, sekaligus ketua Karang Taruna, mewakili beberapa peserta yang tidak lolos mengaku heran dan tidak percaya dengan hasil nilai dari peserta luar desa, khususnya pada penguasaan jawaban soal muatan lokal (mulok).

“Ada beberapa pertanyaan dalam soal mulok, yang saya yakin warga Ledug juga hanya sedikit yang bisa jawab, tapi itu mampu dijawab oleh peserta dari luar desa, ini luar biasa,” ujar Anggit.

Diduga lembar soal sudah bocor sebelum pelaksanaan ujian.

“Saya ga percaya, dari 30 pertanyaan mulok, seperti nama kali kecil, nama grumbul dan beberapa pertanyaan sulit yang kebanyakan warga lokal tidak mampu menjawab, mereka menguasai dan hanya 4 jawaban salah, bahkan ada yang benar semua, ini janggal dan ga masuk akal,” imbuh Anggit.

Kejanggalan tersebut sudah ia sampaikan ke Kepala Desa melalui pesan WhatsApp, namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan.

Kepala Desa persilakan kumpulkan bukti

Kepala Desa Ledug, Sugeng Riyadi, meyakini tidak mungkin ada kebocoran soal dalam pelaksanaan seleksi P3D di Desanya. Ia mengaku, siapapun yang terpilih adalah orang yang terbaik untuk desa Ledug.

30 persen soal seleksi adalah pertanyaan tentang muatan lokal, sedangkan 70 persen tentang pengetahuan umum, meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, UUD 1945 dan UU tentang Desa.

Saat pembekalan, Kades sudah menyarankan kepada seluruh peserta untuk belajar tentang desa Ledug, tentang pengetahuan umum, tentang Undang-Undang Desa dan Undang-Undang Dasar.

“Jadi tidak ada pengkondisian apapun dalam hal ini, apalagi kebocoran soal. Panita merdeka, independen dalam mencari kolega-kolega untuk membuat soal. Tuduhan mereka saya anggap tidak berdasar,” ujarnya kepada media, Minggu malam (3/11/2025).

Menurut Sugeng, ia bahkan tidak pernah mengarahkan terkait soal-soalnya kepada panitia, ia hanya menjawab setiap apa yang ditanyakan, dan bercerita tentang profil desa, karena desa Ledug hingga saat ini belum ada profil desa yang termuat di website.

“Saya malah berharap peserta dari warga lokal semua lolos passing grade, tapi ya tergantung kemampuan mereka. Jika mereka mampu menjawab dengan benar pertanyaan dari 70 persen soal pengetahuan umum, seharusnya lolos, karena standar nilai untuk bisa lolos passing grade adalah 60,” jelasnya.

Disinggung mengenai kebocoran soal kemungkinan dari pembuat soal, Sugeng sekali lagi mengatakan sangat kecil kemungkinannya.

“Pembuat soal sudah sejak pukul 2 siang masuk karantina dan dipastikan steril, hanya membawa laptop dan flashdisc kosong, tanpa hp, dan tanpa jaringan internet. Semalam suntuk membuat soal dan pagi harinya langsung diprint. Seluruhnya dalam pengawasan Babhinsa, Babhinkamtibmas dan tim fasilitasi dari kecamatan. Saya yakin seleksi P3D Ledug teknis pelaksanaannya sudah sesuai, dan saya pastikan tidak ada pengkondisian maupun kebocoran soal. Silakan kumpulkan bukti jika merasa ada kecurangan dan kebocoran soal,” pungkasnya.

Sementara dari salah satu warga di luar peserta seleksi yang enggan disebut namanya mengatakan, menurut info semua yang lolos seleksi warga dari luar Ledug, tentunya akan fair play apabila ada koreksi Bersama terkait dengan hasil ujiannya.

“Dalam hal seleksi P3D Ledug, saya tidak dalam kapasitas membela siapapun. Apabila seleksinya memang bersih dan transparan, seharusnya berani untuk dilakukan koreksi hasil ujian secara terbuka dan transparan, agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan,” tandasnya.(wd)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments

Slot Gacor Thailand