DERAP.ID , KLATEN – Diwilayah Kabupaten Klaten diduga banyak beredar air minum Aqua galon palsu. Berdasar informasi dari warga yang melihat aktivitas mencurigakan, tim derap.id melakukan pemantauan ke lokasi yang diinformasikan masyarakat. Senin, 08 Oktober sekitar pukul 10.20 mobil yang diduga membawa Aqua galon palsu melintas dan berhenti pada lokasi sepi yang jauh dari pemukiman warga. Ditempat itulah pelaku pemalsuan Aqua galon dipergoki sedang melakukan pemalsuan yaitu dengan modus air isi ulang biasa diganti dengan tutup segel Aqua yang mirip dengan aslinya.
Dari pengakuan oknum berinisial TK dan ES ( suami istri ) pemalsu Aqua galon tersebut telah berlangsung beberapa bulan. Suami istri ini mengedarkan Aqua galon ditoko – toko diwilayah Pedan, Cawas, Ceper dengan sasaran toko kecil. Suami istri pelaku pemalsuan Aqua galon yang warga Sobayan Pedan ini mengaku memalsukan Aqua galon untuk menopang hidupnya.
Tim derap.id juga mengambil sample Aqua yang dipalsukan sebanyak dua galon langsung dari mobil yang dipakai untuk mengedarkan dan satu galon ditoko yang air galonnya berasal dari oknum suami istri pemalsu tersebut. Ditemukan juga tutup yang berasal dari kemasan isi ulang berwarna merah dan biru.
Dibeberapa daerah seperti Kecamatan Karangdowo, Kecamatan Juwiring juga ditemukan menjual Aqua galon yang diduga palsu dengan ciri angka kode pada tutup tidak sama dengan yang digalon, bahkan kode pada galon tidak ada. Serta ketika galon digulingkan,air dalam galon merembes keluar dan tutup galon pudar, diputar mudah dilepas.

Ketika temuan produk Aqua galon palsu ini diadukan ke pihak PT.Tirta Investama Klaten yang diterima oleh Aqua Representative Aditya mengatakan bahwa temuan memang terindikasi ciri – ciri palsu. Pihak perusahaan juga akan menindaklanjuti laporan temuan ini dengan mengambil sample Aqua galon dibeberapa tempat untuk diuji dilaboratorium milik perusahaan untuk menentukkan palsu tidaknya.
Namun pada kesempatan lain justru perusahaan menelpon wartawan yang bisa menangkap pemalsuan untuk melaporkan pada Kepolisian. Dari bukti rekaman pengakuan pelaku dan galon yang diambil wartawan tersebut sebagai barang bukti yang akan diserahkan kepihak perusahaan.Namun dengan berbagai alesan pihak perusahaan justru meminta wartawan yang melopar ke Polisi. Dari temuan pemalsuan ini, wartawan juga mendapat intimidasi dari dua orang oknum yang menjadi suruhan pelaku pemalsuan aqua. Bahkan para pelaku intimidasi menuduh wartawan melakukan pemerasan, dimana pelaku pemalsuan memberi sejumlah uang tetapi dikembalikan namun tidak diakui oleh pemalsuan aqua dan justru berbalik memeras wartawan.
Sampai saat ini pihak perusahaan Aqua belum ada tindakan konkrit terkait laporan temuan pemalsuan air minum dalam galon.Pemalsuan ini tidak hanya merugikan pihak perusahaan tetapi juga merugikan konsumen. Akankah pihak perusahaan menindaklanjuti terhadap temuan pemalsuan ini ?
(team ) Bersambung….