Derap.id | Banyumas – Pemerintah Desa Ledug, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memfasilitasi audiensi antara panitia Penjaringan dan Penyaringan Perangkat Desa (P3D) Desa Ledug dengan beberapa peserta ujian yang tidak lolos seleksi. Audiensi dilaksanakan di aula Balai Desa Ledug, Minggu (9/11/2025).
Ketua panitia P3D, Erin Prihatanto, mengatakan audiensi ini bukan menjadi ranahnya, tim panitia hadir hanya sebagai undangan.
“Sebenarnya kami bisa saja menolak permintaan audiensi ini, namun karena yang mengajak peserta dari warga Ledug, yang mungkin sedang dalam kondisi kecewa, akhirnya kami mau hadir,” ujar Erin.
Ia juga menyampaikan bahwa tim panitia dalam melaksanakan kegiatan seleksi sudah sesuai ketentuan, sesuai dengan peraturan bupati (perbup).
“Konsep dalam pembuatan kisi-kisi soal ujian kami buat manual, yang menurut kami primitif namun efektif. Peserta mengerjakan secara manual dan dikoreksi peserta lain. Kami juga sudah berupaya meminimalisir peserta dari luar Ledug, salah satunya dengan tidak membuat flyer pengumuman,” ujarnya.
Berita sebelumnya:
• Babak Baru Dugaan Kebocoran Soal, Peserta P3D Ledug Geruduk Kantor Desa
• Soal Ujian Diduga Bocor, Hasil Seleksi P3D Ledug Menuai Protes
Mewakili beberapa peserta yang hadir, Adin Setiawan, mengaku tidak puas dengan hasil dialog dengan tim panitia P3D.
“Saya pribadi belum puas dengan hasil hari ini. Saya akan berkomunikasi lagi dengan teman-teman untuk menempuh jalan selanjutnya. Ya kami harus berembug dulu,” ujarnya.
Adin mengaku bukan sedang menuduh siapapun, namun masih belum percaya terhadap peserta dari luar yang mampu menjawab benar soal mulok.
“Soal-soal ujian bagi saya itu nggak masuk akal lah. Saya kok jadi merasa terkhianati. Mereka belajar memakai referensi apa dan dari sudut mana, benar-benar di luar nalar. Ke depan, kami akan berupaya kembali agar pemdes mau memfasiltasi agenda audiensi berikutnya,” tandasnya.
Poin tuntutan dari peserta yakni apabila seleksinya memang bersih dan transparan, seharusnya berani untuk dilakukan koreksi hasil ujian secara terbuka dan transparan, demi mengembalikan kepercayaan warga terhadap pemerintah desa dan panitia P3D.
Camat Kembaran, Drs. Dwi Nur Wijayanto, MPP, M.Eng, mengatakan terkait hasil audiensi ini, kami sifatnya disini kan hanya mendampingi tim panitia dan juga pemerintah desa atas adanya keinginan dari sebagian peserta.
“Karena jelas di dalam Perbup no.35 tahun 2017 yang mengatur tentang P3D, semuanya sudah jelas materi-materi apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Disinggung mengenai permintaan audiensi lanjutan dari peserta, Dwi Nur mengatakan, menurut hemat saya, sepanjang dari peserta itu punya bukti, punya data-data yang bisa dipertanggungjawabkan, bahwa pelaksanaan tidak sesuai aturan, ya silahkan saja.
“Kami tidak punya kapasitas untuk memfasilitasi. Itu adalah hak panitia. Kalau panitia kan tadi menjawab bukan tupoksinya juga. Berarti kan harus dari PMTS atau kecamatan yang memfasilitasi pertemuan mereka,” jelas Dwi Nur.
Berita sebelumnya:
• Babak Baru Dugaan Kebocoran Soal, Peserta P3D Ledug Geruduk Kantor Desa
• Soal Ujian Diduga Bocor, Hasil Seleksi P3D Ledug Menuai Protes
Menanggapi akan ada rencana audiensi lanjutan, ketua panitia P3D, Erin Prihatanto mengatakan bahwa tahapan seleksi harus terus berjalan hingga selesai.
“Kalau kita mengikuti asumsi untuk memenuhi kepuasan peserta yang todak lolos seleksi, itu tidak akan ada puasnya. Jadi saya rasa tidak mungkin, karena panitia itu tidak hanya sibuk di kegiatan ini. Kegiatan dan kejadian ini sudah sangat menguras energi, baik waktu, tenaga dan pikiran,” tandasnya.
Audiensi yang berlangsung hampir selama 3 jam, dihadiri oleh Camat Kembaran, Sekcam, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Ledug, ketua panitia P3D, wakil ketua dan seluruh tim serta beberapa perwalkilan peserta yang tidak lolos seleksi. (wd)
