DERAP.ID || Madiun – Jelang hajatan besar Kontestasi Politik Pilkada 2024 Kota Pecel atau Kota Pendekar atau Kota Madiun, kian santer oleh prediksi dan teropong Peta Politik dari beberapa Elemen masyarakat . Salah satunya datang dari Masyarakat Transparansi Madiun atau MTM. Bursa pemilihan calon Walikota dan calon Wakil Walikota Madiun yang bakal diselenggarakan pada Nopember Tahun ini diharapkan bisa merepresentasikan keinginan warga masyarakat untuk memilih dan menentukan calon Pemimpinnya secara bijak dan obyektif serta Demokratis. Pilihan boleh berbeda untuk sebesar besarnya kepentingan masyarakat kedepan.
Direktur Masyarakat Transparansi Madiun atau MTM, Kokok Heru Purwoko, SH, MH buka suara melalui Rillis yang disampaikan kepada Media. Beberapa pandangan politik terkait Pilkada 2024 Kota Madiun , Kokok HP mengatakan bahwa wacana dengan bergabungnya partai Golkar ke Petahana Maidi semakin menambah amunisi Incumbent dalam bertarung di Pilkada Nopember nanti . ” Karena sebelumnya ada 3 Partai yang sudah menyatakan dukungan yaitu Demokrat, PSI, dan PKB .sementara itu Partai Gerindra dan Nasdem juga dikabarkan akan merapat ke incumbent ” , Kata Kokok HP yang juga sebagai Koordinator Koalisi Ormas dan LSM Madiun ( KOAL ) kepada Media ini. Menurutnya bahwa dengan demikian tinggal 3 Partai di Taman Praja ( sebutan DPRD kota Madiun ) yang belum menyatakan dukungan, yakni Perindo ,PKS dan PDIP. Dikatakan lebih lanjut oleh Kokok HP semoga dari 3 partai tersisa dan ditambah suara partai non parlemen yang 5% lebih bisa memunculkan calon lain sebagai Penantang Incumbent saat ini.
” Karena dari calon perseorangan kayaknya tidak ada tanda tanda kemunculannya, padahal ditradisi Pilkada Kota Madiun selama ini selalu diikuti calon perseorangan. Dan calon perseorangan ini sudah bisa mendaftar mulai tanggal 5 mei bulan depan ” , Tandas mantan Ketua Bawaslu Kota Madiun ini lebih lanjut.
Menurutnya bahwa kalau dari 3 Partai Parlemen tersisa, ternyata ada 2 partai lagi yang bergabung ke Incumbent dapat dipastikan hanya ada Calon Tunggal di Pilkada Kota Madiun tahun 2024 ini.
Walaupun tahapan itu masih panjang, karena dari partai yang sudah menyatakan dukungan ke Incumbent harus berkoordinasi dengan pimpinan Partai tingkat Propinsi atau Pusat, dikarenakan Rekom nanti bisa dari Provinsi atau Pusat.Masih menurutnya bahwa
pengurus tingkat kota bisa saja mendukung belum tentu Pimpinan Provinsi atau Pusat juga mendukung, jadi dinamikanya bisa juga berubah.
” Kita tunggu saja perkembangan lebih lanjut.apakah akhirnya akan lawan bumbung kosong atau tidak ? ” , Kata Kokok HP mengakhiri wawancara dengan media ini. (Jhon).