DERAP.ID | Surabaya – Sebanyak 100 undangan pelaku usaha industri pariwisata dari berbagai daerah di Indonesia hadir di acara halal bI halal Astana Mitra Pariwisata.
Ketua Panitia Acara Halal bi halal Abdulah Fanani mengatakan acara halalbihalal diadakan dengan maksud mempererat tali silaturahmi para anggota dan saling memohon maaf karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri yang baru berlalu.
” Para undangan cukup antusias menghadiri acara ini. Terlihat kursi undangan penuh dan suasana lebaran terasa sekali penuh keakraban dan meriah”, jelas Fanani.
Untuk diketahui, keluarga besar Astana Mitra Pariwisata (Asmipa) Indonesia menggelar acara halal BI halal dengan mengangkat tema ” taburkan maaf sucikan hati” bertempat di Ballroom Hotel Kampi Surabaya. Selasa (18/06/19).
Acara ini dihadiri segenap jajaran Pengurus. Astana Mitra Pariwisata, Wakil Bupati Gresik, perwakilan Pawira, perwakilan Bumi Jawa (BJ), Kanit Diyaksa Polres Gresik serta 100 tamu undangan dari berbagai kota.

Ditambahkan oleh Ketua Umum Asmipa Deni Setiawan setelah sambutan di acara halal bI halal kali ini, bisa mempererat hubungan antara pelaku usaha pariwisata di seluruh Indonesia.
Di mana, imbuh dia yang lebih menggembirakan ternyata jumlah keanggotaan Asmipa meningkat. Yang awalnya hanya di lingkup Jawa Timur namun sekarang sudah menyebar di Solo, Jakarta , Bali, Yogyakarta, Lampung dan Banjarmasin.
” Saat ini jumlah anggota Asmipa yang terdaftar ada 542. Mereka berasal dari pelaku usaha pariwisata seperti rumah makan, pusat oleh-oleh, pusat kerajinan, hotel, biro perjalanan dan agen perjalanan,” jelas Deni.
Ini sesuai dengan tujuan awal didirikannya Asmipa yakni merangkul vendor-vendor di bidang pariwisata. Nantinya, sambung dia kalau ada anggota yang sepi order kita akan kasih order sehingga sama-sama jalan. Dan kita tidak menarik iuran sepeser pun dari anggota.
Karena sebelumnya, kita berfikir mengumpulkan para pelaku usaha pariwisata yang awalnya pertemanan di grup media sosial.  Lalu kita bentuk Asmipa pada tanggal 8 Mei 2019 di Gresik dan pertemuan kedua ini pada acara halal bi halal.
Kedepan, Deni Setiawan berharap sepak terjang Asmipa dikenal masyarakat luas dan tetap sinergi dengan aparat, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam mengembangkan potensi destinasi wisata daerah. Sesuai yang dicanangkan pemerintah pusat melalui Kementrian Pariwisata.
Pada kesempatan kali ini, Wakil Bupati Gresik Muhammad Qosim selaku pelindung Asmipa juga turut memberikan wejangan baik melalui alunan lagu maupun kata sambutannya terkait pentingnya halal bi halal.
” Kegiatan halalbihalal ini bisa
mempererat tali silaturami, saling mengenal antar pegiat /pelaku pariwisata di Indonesia, bisa bertukar pengalaman dan tukar informasi,” tuturnya.
Saat ini, M. Qosim mengatakan semua negara sibuk menggarap pariwisata namun di sektor energi semakin hari semakin berkurang stoknya dan akan habis seperti minyak bumi, timah, nuklir dan lainnya.
Dan industri pariwisata tidak akan habis. Maka pelaku industri pariwisata bersama pihak terkait bisa sinergi meningkatkan potensi wisata di daerahnya masing-masing.
Destinasi wisata seperti di Gresik, kembali dia mencotohkan terdapat wisata religi di mana disitu ada tempat orang untuk berdoa dan zikir. Semua orang bisa bekerja. Butuh transportasi, perlu suvenir, makan minum dan tempat bermalam. Semua menjadi satu kesatuan untuk dikelola bersam-sama.
Kembali ke masalah hala bi halal, M.Qosim menambakan kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin. Selain itu, meminta jajaran asmipa serta anggotanya memajukan organisasi tersebut.
“Tolong majukan Asmipa,”ujar Pelindung Asmipa diakhir sambutannya.
Kanit Diyaksa Polres Gresik Ipda Darwoyo menyampaikan pesan Kasatlantas Polres Gresik terkait capaian ops ketupat semeru 2019 baik arus mudik dan arus balik dimana tingkat laka lantas menurun.
Terkait menurunnya angka laka lantas, Ipda Darwoyo menerangkan bahwa pelaku bisnis industri pariwisata telah menyukseskan program pemerintah dan target Polri turun 50 persen. Pihak Kepolisian Republik Indonesia memiliki program agar tercapainya target tersebut.
Sambil mengambil contoh kasus kecelakaan tol cipali Jawa Barat yang memakan 12 korban jiwa dan 37 orang luka-luka.
” Dari kasus ini, pihak Polri telah mengambil benang merahnya ke depan. Adanya evaluasi bagi sopir bus di mana bagi pemilik armada agar membrifing divernya dan jalin komunikasi antar sopir dengan kernet agar keselamatan penumpang diutamakan,” jelasnya.
Setelah acara sambutan Kanit Diyaksa Polres Gresik lalu dilanjutkan ke acara lainnya. Dan semakin meriah saat salam salaman seluruh undangan disertai foto selfie bersama lalu diteruskan acara ramah tamah dibarengi pembagian doorprice voucer menginap gratis di Hotel Kampi Surabaya. (rud)