DERAP.ID|| Surabaya,- PT PAL Indonesia, Perusahaan Galangan kapal milik NKRI sukses menggoda Uni Emirat Arab (UEA) dengan kapal Landing Platform Dock (LPD) ini buatannya Pada Tahun 2022 lalu tepatnya Minggu 13 Februari 2022, PT PAL Indonesia disebut telah menawarkan Multirole Support Ship (MRSS) atau sejenis Landing Platform Dock (LPD) kepada Abu Dhabi.
Hal ini diketahui usai UEA meminta informasi produk apa saja yang dibuat oleh PT PAL termasuk kapal LPD. “Perusahaan pembuat kapal milik Negara Indonesia, PT PAL telah menawarkan Varian Kapal Pendukung Multirole (MRSS) seperti landing platform dock (LPD) sepanjang 163 m kepada Angkatan Laut Uni Emirat Arab (UEA).
Tawaran tersebut dibuat sebagai tanggapan atas permintaan informasi (RFI) dari Kementerian Pertahanan Emirat,” lapor Janes. UEA menginginkan kapal perang LPD dengan spesifikasi fleksibilitas. Dimana saat dibutuhkan ia dapat menjadi kapal angkut kapasitas besar, pendarat amfibi dan secara dadakan bisa jadi kapal rumah sakit.
“Penyesuaian yang diminta termasuk ruang muatan fleksibel untuk sistem misi Modular dan Sistem Peluncuran dan Pemulihan Otomatis (LARS) untuk Perahu Karet Lambung Kaku (RHIB) dan Kapal Pendarat. Kapal itu juga dapat diubah dengan cepat menjadi Rumah Sakit Terapung yang dapat digunakan untuk Misi Kemanusiaan, Tambah perusahaan itu,” lapor Janes.
Di Tahun 2023 ini, UEA langsung Meneken kontrak denga PT PAL Indonesia untuk dibuatkan kapal LPD.Dikutip dari Janes, Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan telah Memberikan Kontrak Senilai AED1,5 miliar (USD408,32 juta) kepada Galangan Kapal PT PAL Indonesia untuk Memasok “Kapal Multimisi” selama acara IDEX 2023 yang diadakan di Abu Dhabi dari 20 Hingga 24 Februari 2023.
PT PAL Mengkonfirmasi Kepada Janes bahwa kontrak dengan UEA tersebut adalah untuk Kapal Pendukung Multimisi Sepanjang 163 m yang Merupakan Landing Platform Dock (LPD). Rencananya, konstruksi kapal LPD buatan PT PAL Indonesia akan dimulai di Indonesia pada 2024 dengan kapal yang telah selesai dikirim ke Angkatan Laut UEA lima hingga enam tahun kemudian. MRSS atau LPD yang ditawarkan ke UEA desainnya berasal dari LPD Indonesia macam KRI Banjarmasin.“Ini berasal dari kapal multirole 122-125 m yang beroperasi dengan Angkatan Laut Indonesia (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL), yang pada gilirannya didasarkan pada desain dari perusahaan Korea Selatan Dae Sun Shipbuilders,” ujar Janes. Keinginan UEA membeli LPD dari PT. PAL ini akan difasilitasi oleh TNI AL yang nantinya akan dilanjutkan dengan memberikan pelatihan.
Alih teknologi yang dilakukan PT PAL, rupanya kini membuat Indonesia yang sudah dapat ilmunya bisa membuat dan menjual sendiri kapal LPD karyanya ke Filipina dan yang terbaru ke UEA. UEA rupanya bangga terhadap kapal garapan PT PAL Indonesia. Pada Hari Kamis (01/02/2024).
CEO PT PAL Indonesia Bapak Kaharuddin Djenod menghadiri undangan UAE-Indonesia Round Table Meeting. Bertempat di Hotel Four Seasons,Jakarta turut hadir Menteri BUMN Bapak Erick Thohir, Wamen BUMN Bapak Kartika Wirjoatmodjo, Wamenlu Bapak Pahala Mansyuri dan Dubes RI untuk UAE Bapak Husin Bagis.
Dalam pertemuan tersebut, Chief Engineering Officer TAWAZUN Zayed Saeed Al Meraikhi menyampaikan kepada CEO PT PAL Indonesia bahwa mereka merasa bangga dengan kontrak pembangunan yang saat ini tengah dikerjakan oleh PT PAL yaitu LPD 163M Al Maryah.
Melalui pertemuan tersebut diharapkan semakin terbukanya peluang kerjasama bilateral antar kedua negara dari berbagai sektor terutama industri pertahanan.Tak Heran jika kini pemimpin Teknisi Tawazun UEA sampai membanggakan Al Maryah kapal LPD yang diam-diam sedang dibangun PT PAL Indonesia.
Seorang Peneliti yang Berspesialisasi dalam urusan keamanan di kawasan Teluk memprediksi kapal LPD buatan PT PAL Indonesia akan bikin UEA alami Lompatan Teknologi. Hal ini tak lain karena saking canggih dan bergunanya kapal LPD buatan PT PAL Indonesia bagi negeri para Sultan tersebut kedepannya.
“Dalam hal ini, Mazzocco menunjuk pada pembelian kapal angkatan laut terbaru UEA, sebuah kapal platform pendaratan amfibi dari Indonesia, yang menunjukkan lompatan besar dalam kemampuannya memproyeksikan kekuatannya, dengan jangkauan melebihi 10.000 mil laut.
Selain awak sekitar 130 orang, kapal pendukung serba guna sepanjang 163 meter ini akan menampung 500 tentara dan akan membawa kendaraan infanteri, kapal pendarat, kapal berkecepatan tinggi, hingga 5 helikopter dan beberapa drone.
Mazzocco yakin, langkah untuk membeli kapal yang mampu melakukan berbagai peran saat berlayar jauh dari negaranya mencerminkan tekad UEA untuk mendapatkan kehadiran angkatan laut yang lebih tegas di perairan di luar lingkungan terdekatnya,” jela media berbahasa Arab tersebut. (@budi_rht DERAP.ID)