DERAP.ID || Purwokerto – Aksi Demonstrasi Ratusan Mahasiswa menolak revisi Undang-undang TNI di Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih berlanjut hingga pukul 20.30 WIB, Jumat (21/3/2025).
Diawali dengan orasi di depan Markas Kodim 0701/Banyumas pada Jumat sore, namun kisaran pukul 17.00 WIB, massa aksi
kemudian bergerak ke alun-alun yang berjarak sekitar 500 meter dengan membentangkan berbagai macam spanduk yang bertuliskan, “Anti Rezim Fasis Prabs” dan “Reformasi Dikorupsi”.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Muhammad Hafidz Baihaqi mengatakan, aksi akan terus berlanjut hingga waktu yang belum ditentukan.
“Kami masih akan melakukan aksi di alun-alun sampai waktu yang belum dintentukan,” kata Hafidz kepada wartawan.
Dalam aksi ini, massa menyerukan agar revisi UU TNI segera dicabut. Pasalnya, UU TNI dinilai akan membahayakan bagi iklim demokrasi yang diperjuangkan melalui reformasi pada tahun 1998.
“Alasannya yaitu supremasi sipil, substansi dari kita melakukan perlawanan pada hari ini. Demokrasi yang sudah dicanangkan melalui reformasi 98 pada hari ini kita melihat adanya degradasi,” jelasnya.
Menurut Hafidz, banyak konsekuensi apabila tentata memegang tentara jabatan sipil.
“UU TNI ketika disahkan sangat banyak konsekuensinya apalagi kaitannya dengan ranah sipil, seperti penguasaan jabatan TNI, kemudian wacana mengenai diperbolehkannya TNI berbisnis. Tentunya semakin memperluas potensi militer untuk mengintervensi ranah-ranah sipil,” kata Hafidz.
Aksi demo tersebut bertujuan untuk menolak UU TNI yang baru saja disahkan oleh DPR RI. Dalam aksi tersebut, para demonstran menyebarkan kotoran kambing bercampur tanah di depan pintu gerbang markas. (Widhi)
