DERAP.ID|| Jakarta,- United States Marine Corps (USMC) yaitu Korps Marinir AS Merupakan salah satu cabang Angkatan Bersenjata Militer Amerika.
Seperti Korps Marinir Indonesia yang Sekarang ini jadi satu dengan TNI Angkatan Laut, Kalau Marinir AS Berdiri sendiri sebagai sebuah kesatuan Militer. Marinir AS Merupakan Tulang Punggung Serangan Negeri Paman Sam jika Mau Menyerang Negara Lain.
Sudah banyak sekali,Tapi seperti kemampuan Marinir AS paling mengesankan ialah kampanye Pasifik dalam Perang Dunia Ke- II dimana Marinir AS diberi mandat Khusus Untuk Mengalahkan Kekaisaran Jepang. Setelah itu nama Marinir AS terus berdengung di dunia dengan melakukan pendaratan amfibi di Incheon dalam babakan Perang Korea.
Di Irak pun juga demikian, USMC menjadi Pasukan Darat yang Adu Kontak Senjata Duluan Dengan Militer Saddam Hussein. Pemerintah AS memang sengaja mendesain USMC menjadi unit Tempur Paling Komplit.
USMC punya Kapal Perang Sendiri, Jet Tempur, Kavaleri, Artileri Hingga Dinas Penerbangan Udara. Maka jangan heran jika mereka selalu menjadi Serangan Pembuka juga sebagai Pasukan Darat yang menginvasi Untuk Negara lain.
“Korps Marinir AS berada di bawah Departemen Angkatan Laut; Namun Struktur Komandonya Mirip Dengan Angkatan Darat, hanya saja Struktur komandonya untuk Mengikuti Aturan Tiga dan Mencakup Pasukan Ekspedisi Marinir dan Sayap Pesawat.
Marinir dibagi menjadi empat kelompok: pasukan operasi yang melakukan pertempuran sebenarnya, markas besar kepemimpinan, pasukan pendukung yang memberikan dukungan logistik, dan Cadangan Korps Marinir,” jelas Pentagon.
Untuk mendukung operasi tempur USMC, AS membentuk Amphibious Ready Group (ARG) sebagai wujud penempatan kekuatan di seluruh belahan dunia. Saat ini salah satu ARG yang terkenal ialah kesatuan USS Makin Island.
USS Makin Island merupakan unit ARG ke-13 bersama LPD USS Anchorage dan USS John P. Murtha kerap ditempatkan di Indo Pasifik bersama Armada ke-3 dan ke-7 US Navy.
“Grup Siap Amfibi Pulau Makin, dipimpin oleh komandan, Skuadron Amfibi 7 dan terdiri dari kapal serbu amfibi USS Makin Island (LHD 8) dan dermaga transportasi amfibi USS Anchorage (LPD 23) dan USS John P. Murtha ( LPD 26), dengan Unit Ekspedisi Marinir ke-13, kembali ke San Diego minggu ini setelah penempatan selama tujuh bulan ke wilayah operasi Armada ke-3 dan ke-7 AS,” beber Pacific Command.
Kemampuan ARG USS Makin Island sangat dibutuhkan oleh AS dan sekutunya saat ini.
Diyakini ARG inilah yang akan menjadi unsur utama melindungi Taiwan dari invasi China.
Ia mampu mengerahkan 4.500 prajurit Marinir dalam sekali pendaratan amfibi.
“ARG Makin Island dan MEU ke-13 berhasil mengintegrasikan kemampuan sekitar 4.500 Pelaut dan Marinir, mendukung interoperabilitas sekutu selama tujuh latihan, dan melakukan perjalanan lebih dari 47.000 mil laut melintasi Indo-Pasifik saat dikerahkan,” jelasnya. USS Makin Island inilah yang juga kerap membawa pasukan Marinir AS latihan bersama militer Indonesia.
“Rangkaian latihan maritim CARAT 2022 mendorong kerja sama keamanan regional, memelihara dan memperkuat kemitraan maritim, dan meningkatkan interoperabilitas di antara pasukan yang berpartisipasi. Makin Island melaksanakan misi CARAT dengan Indonesia pada bulan Desember,” jelasnya. Gegara pengiriman ARG USS Makin Island ke Indonesia tepatnya di pulau Jawa, media China 163 pernah menyorotinya.
“Pasukan Ekspedisi Marinir ke-13 AS dan pasukan Indonesia akan mengadakan kegiatan Maritim di Surabaya dan Laut Jawa di Indonesia. Di antara mereka, lebih dari 4.000 orang dari Korps Marinir AS dan militer Indonesia sendiri ikut serta. Ini bisa disebut latihan militer maritim gabungan skala besar. Rupanya China mewaspadai pergerakan Marinir AS yang tergabung dalam ARG ke-13.
(@budi_rht DERAP.ID)