
DERAP.ID II Madiun. Sungguh ironis ketika sebuah penghargaan atau Award dianugerah, sementara hal mendasar yang dijadikan indikator penilaian dari sisi obyektifitas, kualitas dan Independensinya masih patut dipertanyakan oleh Publik. Apalagi lembaga atau badan yang menerima penghargaan atau Award tersebut adalah Lembaga Publik atau Badan Usaha Publik. Sudah layakkah PDAM Kota Madiun sebagai Perumda yang berkepentingan langsung dengan hajat hidup masyarakat khususnya warga Kota Madiun tersebut menerima Penghargaan yakni Top BUMD Award 2023 , sementara saat ini Perumda PDAM Kota Madiun tengah diguncang kasus Dugaan Korupsi selisih pembukuan akhir tahun 2022 yang diduga diselewengkan oleh Pegawainya senilai kisaran 729 juta dan tengah dalam penyelidikan Kejaksaan ?
Hal tersebut dikatakan oleh Handono alias Cobra sebagai Ketua LSM KIPP Madiun kepada wartawan Media ini. Dikatakan oleh Handono Cobra bahwa dirinya selaku sosial control masyarakat mempertanyakan obyektifitas dan Independensi serta kwalitas atas Penghargaan tersebut. Dikatakan oleh Cobra bahwa disisi lain, masyarakat khususnya warga Kota Madiun banyak yang tau dan tengah menyoroti kasus dugaan korupsi di tubuh PDAM Kota Madiun yang saat ini sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Kota Madiun. Benarkah Penghargaan tersebut sebagai cermin atas kinerja , prestasi dan clean and government PDAM Kota Madiun sebagai Perusahaan Plat Merah ? Sudahkah layanan kepada masyarakat dan akuntabilitas manajemen pengelolaan keuangan PDAM Kota Madiun menjadi salah satu Indikator yang Obyektif hingga pantas diberi Penghargaan ?
Seperti diketahui publik pada Rabu,5 April 2023 kemarin Perumda Tirta Taman Sari Kota Madiun menerima Penghargaan Top BUMD Award Bintang 5 dari Majalah Top Business di Jakarta. Penghargaan tersebut yakni kategori Top BUMD Award Bintang 5, Top Pembina BUMD 2023 kepada Walikota Madiun Maidi, dan Top CEO BUMD 2023 untuk Suyoto selaku Dirut Perumda Tirta Taman Sari Kota Madiun. Penghargaan tersebut dikatakan sebagai penghargaan ketiga kalinya diraih secara berturut turut dan diikuti oleh sekitar 200 BUMD.
Dalam pernyataan di sebuah media Online, Walikota Maidi mengatakan bahwa untuk bisa meraih penghargaan ini tidaklah mudah. Selain diikuti oleh 200 BUMD diseluruh Indonesia, juga terdapat berbagai penilaian yang harus dipenuhi. Mulai dari segi pencapaian kinerja bisnisnya, baik dan bekelanjutan (achievement). Kemudian terus melakukan perbaikan (improvemen/inovasi), berkontribusi besar dalam pembangunan daerah, dan terakhir memiliki strategi/inovasi untuk mendukung bisnis di masa pandemi atau kenormalan baru. ( Jhon ).