DERAP.ID || Banyumas – Langit Banyumas seolah ikut menangis, tatkala takdir harus menggugurkan sepasang suami-istri di Kedungwringin, Patikraja pada Rabu dini hari (16/7/2025).
GRM (33) dan istrinya ODS (29) mengalami kecelakaan tragis dalam perjalanan pulang usai berjualan. Seketika, kelima anak mereka, KT (kelas 3 SD, 11 thn), NR (6 thn), MT (5 thn), GB (4 thn), dan si bungsu BLb (1 thn 6 bln) menjadi yatim piatu.
Duka yang begitu mendalam ini mengetuk pintu langit dan menyentuh dasar nurani. Atas dawuh sesepuh Majelis Guyub Rukun (MGR) Kabupaten Banyumas, Beliau Mbah Habib Ahmad Al Attas, KH. Slamet Subakhi hadir menyambangi kediaman Ibu Endang di Perum Puri Kencana Blok D14, Desa Ciberem, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Kamis siang (24/7/2025).
KH. Slamet Subakhi datang didampingi Kepala Dusun setempat, Sumitro, dan Aiptu Mangun Widodo, Bhabinkamtibmas Polsek Sumbang Polresta Banyumas, dan awak media, membawa bela sungkawa, doa, dan amanah kemanusiaan.
Suasana menjadi haru ketika rombongan disambut oleh tuan rumah Endang dan keluarga yang tengah dikelilingi beberapa tamu para alumni SKKP Purwokerto angkatan 1968, yang turut hadir bersilaturrahmi dan menyampaikan empati. Tak ada yang datang dengan tangan kosong. Semua membawa cinta, doa, dan ketulusan.
“Jangan biarkan duka ini berdiri sendiri. Jangan biarkan lima tunas bangsa ini tumbuh tanpa pelita harapan”, tutur KH. Slamet Subakhi dengan mata berkaca.
Sembari menyerahkan santunan kemanusiaan dari Majelis Guyub Rukun (MGR) Kabupaten Banyumas sebesar Rp 5 juta, beliau menegaskan, Allah SWT tak akan pernah menelantarkan hamba kecil-NYA. Maka kita sebagai umat-Nya wajib bergandeng tangan menjaga amanah kasih sayang terhadap anak-anak yatim piatu.
Dalam suasana penuh keharuan, doa-doa dilangitkan untuk almarhum pasangan suami-istri yang berpulang, serta kekuatan dan ketabahan bagi sang nenek yang kini menjadi pelindung, pelita dan benteng terakhir kelima cucunya.
Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan simbol cinta yang mewujud dalam langkah nyata dari MGR Banyumas, menyulut kembali cahaya kemanusiaan di tengah gelapnya kehilangan.
Momen makin menyentuh ketika Endang, nenek dari kelima anak yatim piatu, dengan suara bergetar menyampaikan ungkapan syukur dan haru.
“Matur nuwun sanget, saya tak sangka ada yang datang jauh-jauh hanya untuk anak serta cucu saya. Saya ini hanya nenek tua, tapi hari ini seperti diberi kekuatan baru karena ada yang peduli. Semoga doa-doa dari KH. Slamet Subakhi dan keluarga besar MGR Banyumas semuanya diijabah Allah SWT. Semoga MGR terus diberi kemampuan untuk menebar manfaat dan kasih sayang kepada semua makhluk-Nya, dan semua kegiatannya sekecil apapun dicatat sebagai ibadah yang diridhai Allah SWT”, ujarnya.
Kepada awak media, jelang rombongan berpamitan, beliau juga menyampaikan rencana pengasuhan cucu-cucunya,
“Lima cucu saya ini insyaAllah akan saya asuh bersama budhenya. Kalau saya sendiri, karena faktor usia khawatir tidak mampu menyanggupi semuanya. Mohon doanya, semoga saya dan budhe mereka diberi kekuatan dan umur yang cukup untuk mendampingi sampai anak-anak ini bisa menggapai cita-citanya”, pungkasnya.
Ucapan empati dan harapan juga datang dari Kepala Dusun Sumitro dan Aiptu Mangun Widodo, Bhabinkamtibmas Polsek Sumbang Polresta Banyumas, yang turut hadir mendampingi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah betkenan hadir dan peduli, khususnya keluarga besar MGR Banyumas. Mari kita doakan yang terbaik untuk bu Endang dan keluarganya, agar senantiasa dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT. Semoga kelima cucunya tumbuh menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah”, ujarnya.
Senada dengan itu, perwakilan alumni SKKP 1968 pun menambahkan ungkapan harapan yang menggugah hati.
“Kepedulian ini adalah benih cinta yang akan tumbuh menjadi keberkahan. Kepada masyarakat luas, jika sedang lapang rezekinya, mohon kiranya berkenan berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Perlu kita ingat, dalam setiap rezeki yang kita terima, ada bagian untuk saudara-saudara kita, terutama anak-anak yatim piatu”, ujarnya.
Keluarga besar MGR Banyumas berharap, kunjungan ini bukan akhir, melainkan awal dari sinergi luas banyak pihak, dari dalam maupun luar Banyumas, untuk bersama-sama mengawal pendidikan dan masa depan kelima anak tersebut. Sebab mencintai anak yatim piatu bukan hanya soal rasa, tapi amanah ilahi yang luhur dan tak boleh dikhianati.
“Mari kita doakan dan bantu semampu kita. Semoga kelima anak ini tetap bisa tumbuh dengan cinta, sekolah dengan semangat, dan menggapai cita dengan cahaya”, pungkas KH. Slamet Subakhi sebelum berpamitan. (Widhi)